Sebuah Gugatan
Mengapa kau begitu
kejam, memenjarakan semua rasaku, seakan kau penjaga yang paling tahu bahwa
rasaku bersalah
Atau mengapa kau
terlalu senang menghukum semua caraku, seakan caramu yang paling benar dan
terbaik bagiku,,
Aku adalah aku
Tak perlu kau penjarakan
aku seperti itu atau kau hukum aku agar semuanya sesuai dengan inginmu… sesuai
aturanmu
Kau harus tau,,
bahkan ketika kau memenjarakan aku tak pula kau bisa..
Akupun tahu, aku
hanya jiwa yang terjebak dalam jasad ku ini..
Aku, cintaku, akan
hilang bersama dengan waktu.
AKu yang lahir dari
rentetan waktu, bertemu denganmu karena alsan waktu dan akan berpisah denganmu
karena waktu pula.
Ya waktu,, Waktu itu
penjara sesungguhnya, Bukan kau dan bukan dia
Namun walapun
semuanya memenjarakanku. Aku tetaplah
aku yang bebas, aku adalah aku dalam diriku dan jiwa ku yang bebas
Aku bebas merasa,
mencinta dan menikmati puisi bahkan dalam diam dan dalam kebencianku sekalipun.
Aku bersama jiwaku
akan bebas, bersama cintaku yang bebas
Hatiku merdeka
terbebas dari apapun. Maka kebahagiaan pun adalah kebebasan .
Kebahagiaan adalah
dimensi rasa yang bebas, dan aku memilih bahagia, memilih kebebasan bahkan di
banyak keterbatasan
Aku bahagia karena
aku memilih dan aku bersyukur….
Maka tak perlulah kau
berusaha penjarakan rasaku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar