Rabu, 13 Agustus 2014

sebuah tulisan tentang cinta



Assalamu Alaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Selamat siang pada sahabat-sahabtku, semoga hari ini kita senantiasa diberikan rahmat dan kasih sayang oleh Tuhan dan semoga kesabaran senantiasa menghiasi hati kita baik ketika lapang maupun ketika dirudung kegundahan. Semoga apa yang kita yakini apa yang kita lakukan senantiasa membawa kebaikan dalam hidup kita. Semoga tuhan senantiasa membimbing kita dalam kebaikan agar disegerakan kebahagian dan pengabulan atas segala doa-doa, Amin.

Dalam menjalani hidup ini pasti setiap manusia tidak lepas dari hal yang disebut dengan cinta, cinta sangat universal dan ketika kita mendefenisikan cinta, tidak ada defenisi yang pas yang dapat mewakili cinta itu sendiri. Dalam sebuah diskusi dengan Seorang guru pernah memberikan saya pertanyaan tentang apa itu cinta. Namun ketika saya menjawab cinta adalah hal yang universal, layaknya cinta kepada Tuhan, Cinta kepada orang Tua, cinta pada Sahabat, Cinta terhadap lawan jenis dan banyak jenis cinta lainnya, guru tersebut kemudian bahwa jawaban saya itu sangat doktriner. Guru tersebut kemudian mengarahkan saya untuk mencoba berfikir bebas, mulai dari “knowing your own self than the others systematically”, Realnya kita hendaknya mulai berfikir dari diri sendiri, selanjutnya akan tampak jelas yang lain terkait dengan diri kita sendiri. Misalkan aku yang mengarah pada yang lain adalah aku dalam jarak tertentu sehingga kemudian tampak jelas begitu “universalnya aku”

Pada akhirnya secara filosofis semua berawal dari diri sendiri, jika kita mau tahu segala sesuatu awalilah dengan mengetahui diri sendiri. Maka akan diketahui di dalamnya ada “Aku yang Sadar” atas segala sesuatu dan terhadap segala itu aku wajib mencintai, dan disitulah akan terasa bahwa cinta itu universal. Sesungguhya sampai sekarang pun aku masih dalam bingkaian kebingungan untuk mengetahui “keapaanku” bukan pada “kesiapanku”.  Cintalah kuncinya, dan In action cinta adalah suatu dorongan yang menyatu dengan objek apapun tidak terbatas manusia. Semakin memahami keapaan diri sendiri maka semakin paham diri sendiri itu.

Itu penjelasan singkat dari seorang guru kepadaku tentang apa itu cinta, dalam beberapa kesimpulan sementara yang dapat kufahami adalah cinta hanya bisa didefenisikan dari diri sendiri, dari bagaimana kita memahami diri sendiri, dan bagaimana kita yang sadar akan diri. Maka tentunya setiap orang memiliki defensi cinta masing-masing berdasarkan diri mereka yang sadar dan pengetahuan mereka terhadap keapaan diri sendiri. Dan karena setiap orang memiliki defenisi tersendiri maka disitulah letak keuniversalanya, semakin dalam kita menyadari dan memaknai maka semakin dalam pula seseorang mendefenisikan cinta bagi dirinya sendiri. Tentunya langkah pertama yang dilakukan adalah mengenal diri kita sendiri. 


Semoga bermanfaat
Salam kedamaian hati,,, ^_^