Selamat sore teman-teman,,, Semoga hari ini kita senantiasa
diberkahi cahaya keindahan akhlak dalam diri kita, semoga keindahan akhlak kita
senantiasa membawa kedamaian dan kebaikan bagi setiap orang-orang disekitar
kita. Amin
Sesungguhnya antara kesedihan dan kebahagiaan, antara sakit
dan sehat, antara tawa dan tangis, antara lapar dan kenyang, antara perasaan
kaya dan miskin, bahkan antara hidup dan mati itu sangat tipis jaraknya,,
keduanya sangat dekat sampai perubahan yang terjadi bahkan tidak bisa kita
prediksikan.
Seperti dijelaksan dalam cerita nabi adam dan hawa takkala
berada di surga, merasakan kebahagiaan yang luar biasa dan hanya dalam waktu
tak begitu lama kebahagiaan itu berubah menjadi kesedihan tak kala mereka
memakan buah khuldi yang di larang oleh Allah SWT. Mereka kemudian di lempar ke
bumi dan saling berpisah satu sama lain dan saling mencari selama kurang lebih
100 tahun lamanya.
Mungkin kita juga diantara kita pernah merasakannya
bagaimana ketika kita bersama orang yang kita sayangi beberapa jam, bahkan
menit yang lalu dan setelah itu kita mendapati mereka telah dipanggil oleh yang
maha kuasa, atau ketika beberapa jam lalu kita merasa sehat bugar dan beberapa
menit kemudian kita merasa sakit perut karena maag, atau gangguan yang lainnya dan tentunya kita
merasa tidak nyaman karena sakit.
Dan pada saat kita merasa kesusahan, sakit atau pada kondisi
yang tidak kita inginkan kita merasa sangat menderita, kita lupa bahwa segala nikmat saat kita pada
kondisi yang baik,, saat kita bahagia, saat kita sehat, saat kita berkecukupan,
saat kita tertawa adalah kondisi yang
biasa, dan kondisi yang tidak menyenangkan adalah kondisi yang tidak biasa
padahal kita telah tahu bahwa Allah telah menciptakan semuanya dengan
berpasang-pasangan. Jika kita menganggap
bahwa kondisi yang nyaman adalah kondisi yang biasa, maka tentunya kondisi tidak
nyaman juga adalah hal yang biasa kan???
Mengapa kemudian kita merasa menderita pada saat ada dalam
kondisi yang tidak kita inginkan, contohnya sakit, menagis, sedih karena
sesungguhnya pada saat itu kita baru menyadari bahwa betapa kondisi sehat itu,
betapa tertawa itu, betapa bahagia itu sangat menyenangkan dan sangat mahal
harganya, terkadang dalam hidup ini kita sering lupa berterima kasih pada
kondisi yang nyaman dalam hidup. Kita lebih banyak lupa untuk berterima kasih
pada orang tua yang telah menyayangi kita, padahal coba bayangkan bagaimana
ketika mereka tidak ada lagi untuk menyayangi kita, kita lupa berterima kasih
pada Tuhan ketika kita sehat, kita lupa berterima kasih pada orang-orang yang
telah menyayangi kita, kita lupa berterima kasih pada semua hal yang membuat kita
merasa nyaman. Kita lupa bahwa sesungguhnya bersyukur itu sangat sederhana,
sesederhana berterima kasih pada Tuhan dan orang-orang disekitar kita yang
telah memberikan kenyamanan dalam hidup.
Dalam hidup ini tanpa kita sadari, kita menjadi manusia
kebiasaan, aku meminjam istilah manusia kebiasaan ini dari seorang Ajhan Bram
seorang penulis buku cacing dan kotoran kesayangannya. Bahwa tanpa kita sadari
semua yang terjadi dalam hidup kita adalah sebuah hal yang biasa, kita
bernafas, kita bahagia, kita sehat, kita berkecukupan, kita makan adalah hal
yang sudah biasa dan merupakan rutinitas, akhirnya tanpa kita sadari segala
nikmat itu bukan hal yang perlu di syukuri dengan rasa berterima kasih. Bukan
sesuatu hal yang luar biasa karena tuhan masih memberikan rahmat untuk bernafas,
merasakan sehat, merasakan bahagia. Makanya ketika kondisi itu berbalik kita
sangat terpuruk dan merasa Tuhan tidak menyayangi kita, atau merasa sangat
sedih dan kebahagiaan itu begitu jauh.. Bukan karena kondisi nyaman itu begitu
jauh tapi karena kita selalu menganggap bahwa kondisi nyaman itu adalah hal
biasa dan lupa untuk berterima kasih dan bersyukur.
Tapi sesungguhnya, bahkan dalam kondisi terburuk pun Tuhan
merencanakan yang baik untuk kita, contoh cerita Nabi Adam dan Hawa, Walaupun
mereka telah keluar dari Surga, karena buah khuldi, tapi jika seadainya mereka
tidak melakukan itu mungkin saja hari ini kita tidak bisa merasakan kasih sayang orang tua, bermain blog,
sekolah, facebook, makan, menikmati dunia ini,, walaupun sesungguhnya dunia ini
adalah sebuah perjalanan untuk mendapat Ridho Allah SWT menuju apa yang telah
dijanjikannya, semoga Allah senantiasa menunjukkan jalan yang lurus bagi kita
semua. Amin Ya Rabb...
Aku yakin ketika kita mampu senantiasa berterima kasih,
senantiasa melihat bahwa kondisi yang nyaman itu bukan sesuatu hal biasa tapi
anugrah yang diberikan setiap harinya,, segala sakit bukan lagi hal yang aneh, sakit, sedih adalah hal yang biasa terjadi dalam hidup,,
kita akan menikmati apapun yang Allah telah diputuskan oleh kita,, Segala cobaan yang
kita alami,, apakah itu berupa sakit, sedih apapun bentuknya akan senantiasa
menjadi sebuah universitas kehidupan bagi pribadi kita, bagi akhlak yang jauh
lebih baik,,tidak membawa derita yang mendalam namun membawa kedamaian bagi
perbaikan jiwa yang semakin tercerahkan untuk lebih mendekat pasa sang
pencipta, pada sang Maha Pengasih, Maha pemurah, Maha mengetahui dan Maha
pemberi Rahmat.
Terima kasih Ya Allah karena limpahan Rahmat mu engkau masih
membiarkan otak ku bekerja, dan jari-jariku untuk menulis,, Engkau masih memmbiarkan
hatiku diberi cahaya untuk senantiasa melihat segala rahmatmu dan terima kasih
karena Engkau masih membiarkanku berterima kasih Kepada-MU ya Allah.
Semoga kita senantiasa diberikan Rahmat, cahaya di hati kita
untuk tetap menyebar kebaikan dan kedamaian di sekitar kita. Amin Ya Rabbal Alamin.
Salam Kasih Perempuan Hujan