Teruntuk konseliku, yang merasakan kisah ini..
Entah ini layak disebut puisi atau tidak, namun aku merasa kisahmu layak ku abadikan
Semoga bisa menjadi energi baru bagi dirimu,
Pesan Kematianku
Sebelum kematianku, ijinkan aku menuliskan kabar datangnya
kematianku…
Sebelum aku menjemput ajal
Maka kumohon padamu,, buatkan aku keranda bambu
Mungkin besok akan kau pikul bersama dengan jasadku yang
kaku dan bebal
Sebelum kematianku,, ijinkan aku menitipkan pesan
Pada langit, pada sungai, pada laut dan pada pohon-pohon
yang masih bersetia
Pesan tentang aku dan sang kehidupan
Seberkas kisah yang larut bersama puisi, kerinduan dan cinta
AAaachhhh…. Dasar Cinta..
Cinta yang selalu saja menjelma menjadi kebahagiaan bagi
orang beruntung
Tapi tidak dengan aku dan dibanyak cerita
Aku memang tidak seberuntung mereka, Menikmati cinta yang
berbahagia,, kisahku hanya sepenggal kisah buntung…
Sebelum kematianku, Ijinkan aku pamit bersama cintaku
Aku yang akan terkubur bersama cintaku yang buntung dan tak
tau diuntung
Maka jika terbesit kerinduan kepadaku,, aku terkubur di
bawah pohon bertulisan nisanku,,
Aku tak pernah takut dengan kematian,,, kematian bukan
penjara tempatku terkurung
Semoga pesanku sampai sebelum kematianku
Agar tak hanya nisanku yang akan kau dapati
Aku tak menyukai tangisan di atas kuburanku
Sebelum kematianku, semoga janji ku padamu telah tertepati
Maka berjanjilah jangan pernah kau menagisi nisanku ataupun
meraug di atas kuburanku
Jangan Kau Sesali
Aku yang hanya sebuah kisah cinta dan kematian yang terbunuh
oleh tuannya
Ya.. Terbunuh olehmu tepat kau menusuk jantungku, kehidupanku
MUNGKIN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar