Rabu, 26 Agustus 2015

Berterima Kasihlah Pada Sang Pemilik Kehidupan



Berterima kasihlah kepada kehidupan, kehidupan selalu menerima dirimu, seburuk apapun kisah sejarah yang pernah kau torehkan, kehidupan selalu saja seperti itu, tak menolakmu dan tak pula mengucilkan dirimu bahkan enggan beranjak dari jiwamu sampai janjinya untuk tetap bersama jiwamu berakhir. Apupun dirimu kehidupan tetaplah kehidupan.

Kita hidup dalam sebuah kehidupan yang dianugrahkan Tuhan, tanpa kita sadari kita menjelma sebagai penulis buku sejarah kehidupan kita masing-masing dan hanya akan berakhir jika nyawa beranjak dan nafas tak lagi kuat untuk tertarik lagi. Diakhir perjalanan kehidupan sejarah itu menjelma menjadi buku dengan bab-bab kehidupan kita. Dalam setiap bab kehidupan, kita memiliki cerita tersendiri, apakah itu kebahagaain ataupun kekecewaan yang mewarnai perjalanan panjang ini. Kita berjalan dalam rentetan peristiwa yang bergandengan tangan dengan waktu. Waktu yang terus menuntun dan tak pernah menunggu.

Sungguh kehidupan adalah indah, walaupun kekecewaan selalu saja menghampiri. Walaupun disetiap perjalanan selalu saja ada cerita sesak yang dituliskan, tapi itu tetaplah kehidupan. Kehidupan tidak hanya tentang bahagia, kehidupan juga tak hanya kekecewaan. Tapi lebih dari semua itu, kehidupan adalah proses belajar terus menerus, memaknai setiap kebahagiaan dan kekecewaan.

Namun kehidupan bukan segalanya kawan, kehidupan hanyalah pemberian. Pemberian dari sang pemilik kehidupan. Jika saja kehidupan bisa menerimamu dengan apa adanya, maka sang pemberi kehidupan jauh dari sekedar menerima, namun menyayangi dan mengasihimu.

Berterima kasih dan bersyukurlah kepada pemilik kehidupan yang telah memeberikan segalanya. Walau dalam coretan dan bab-bab kehidupan ini terkadang banyak jalan yang terjal dan berkerikil yang harus dijalani dengan kaki telanjang. Namun percayalah aka ada jalan yang lembut yang akan kau temui setelah perjalanan yang mungkin menyakitkan dan perih. Karena ketika tiba saatnya kau akan tahu sebelum kau sampai pada perjalanan yang indah kau harus memiliki jiwa yang lebih kuat agar kau tahu tentang kesyukuran dan kesadaran akan berempati kepada orang lain. Milikilah keyakinan bahwa dalam perjalanan perih dan berbatu, meskipun sakit tetaplah ia perjalanan menuju kebahagiaan sampai akhirnya perjalanan kebahagiaan tiba, dan kau akan lupa perjalanan perihmu seakan kau tak pernah melewatinya.

Sungguh itulah kehebatan manusia, mereka menangis dan kemudian tertawa sejadi-jadinya dalam waktu yang sekejap. Mereka mencintai seperti mereka tidak akan meninggalkan dunia ini ataupun mereka berbahadia seperti tak pernah tahu bahwa kepedihan tak pernah dilahirkan di dunia dan mereka tak pernah merasakannya.

Maka jika terjadi kesedihan, bersedihlah dengan sewajarnya, jangan meraung seakan-akan kau takan menemukan kebahagiaan. Lalu berbahagilah sewajarnya agar kau tetap tau arti bersyukur dan sadar tentang berempati. Dunia ini walaupun sebuah perjalanan tetaplah ia adalah sejarah yang harus di pertanggung jawabkan kepada sang pemilik kehidupan. Maka menulislah sejarah kehidupanmu dengan bab-bab yang baik. Ya tentulah kita manusia biasa, kita hanyalah manusia yang mungkin senantiasa bersalah. Tapi apalah daya kita selain belajar. Kita dilahirkan menjadi penulis bab-bab kehidupan dan sebagai pebelajar tiada henti.

Terus saja kita belajar di Universitas kehidupan tanpa henti dan tanpa tanda lulus. Kelulusan hanya dapat diambil di pengadilan Tuhan Nanti. Semoga kita lulus dan tulisan kita diterima dengan nilai yng memuaskan.

Terima Kasih Tuhan, ENGKAU memberiku nafas dan dengannya aku hidup
Terima kasih karena telah memeberiku kepayahan dan dengannya aku belajar tentang begaimana aku berdiri dan melangkah dengan kuatnya.
Terima Kasih atas segala kesedihan karena dengannya aku belajar tentang perih dan denganya aku belajar bersyukur dan mencari jalan keluar
Terima kasih dengan Segala kebahagiaan dengan dengannya aku berlari dan tertawa seakan aku manusia yang paling disayangi olehmu.
Terima kasih Tuhan, sang pemilik kehidupan yang Maha Dermawan.

#selftalk #selfcontemplation #Selfreflection

Karena menulis adalah cara terbaik untuk menegur dirimu sendiri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar