Perjalanan (1)
Pada akhirnya perjalanan akan menjadi simpul kenangan yang akan kau ceritakan kepada kekasihmu, cucu-cucumu disebuah kurci malas. Mungkin bukan sebuah perjalanan yang begitu hebat namun tidak akan pernah menggantikan tawa yang muncul di setiap sudut-sudur bibirmu....
Sangat lama aku menunggu momen ini, diamana aku tak perlu
diburu dan diingatkan bahwa ada tulisan lain yang jauh lebih penting dan
menungguku, ya Tesis. Tesis ini menyita banyak waktu dan fikiran ku dan bukan
cuma itu tapi membungkam jemariku untuk menulis refleksi perjalananku
dibeberapa waktu lalu. Mereka berfikir bahwa menulis tesis jauh lebih
penting. Namun jika aku ingin jujur pada
diriku sendiri, maka semua tulisan sama pentingnya, sama urgentnya,,,
Semuanya memiliki
kekuatan pena.. Mempengaruhi orang lain, tapi kali ini tulisan ku bukan pula
mempengaruhi tapi sebuah refleksi pegalaman. Pengalaman tentang sebuah
perjalanan baru.
Perjalanan,, apakah kau tahu, perjalanan selalu menyisakan
kenangan melewati lorong-lorong waktu. Kita belari mengejar waktu dan mencoba
melawan kecepatan waktu. Seperti perjalanan kita kemarin, seolah-olah kita
terlepas oleh ikatan waktu dan berlari mengejar semua tujuan kita.
Didalam sebuah perjalanan riak tawa selalu saja menemani,
menjadi sahabat baik yang jarang kita temukan dibanyak waktu. Bahkan ketika
kita bertemu dengan tawa, semuanya berbeda dengan tawa yang akan kau temukan
diperjalan kita bersama-sama. Aku
tekadang tidak percaya dengan persahabatan dari sebuah perjalanan dan tawa.
Mereka selalu saja bergandengan, tak perpisahkan. Mungkin persahabatan mereka
terkadang dihantui oleh rasa kesal dan kepura-puraan, yaa kepura-puraan untuk
terlihat baik-baik saja walau sang hati masih saja berontak merusak tawa. Namun
pada akhirnya persahabatan dari sebuah penjalanan dan tawa akan berakhir pada kesimpulan kita bersama dan
tak terpisahkan,,
Mungkin dibeberapa waktu setelah kita kembali pada rumah
masing-masing kita akan bertemu dengan kenangan. Kenangan yang membuat kita
sadar bahwa perlajanan mengejar waktu itu lebih dari sekedar kenangan, tapi
sebuah cerita yang harus kutuliskan dan harus ku kenang.. Begitu pula mungkin
dengan kalian.. Pada masa kini semuanya digantikan dengan gambar yang mungkin
kau ambil dari kotak yang begitu canggihnya.. Tapi gambar-gambar itu tidak akan
pernah menggantikan kata, menggantikan kalimat-kalimat perjalanan kita kali
ini. Tulisan yang bisa kau kenang bersama dengan kenangan yang melintas
melewati pikiran-pikiranmu.
Tulisan ini akan menjadi kenangan di perjalanan-perjalanan
kita selanjutnya. Mungkin tidak bersama kalian tapi tawa sudut-sudut bibir kalian tidak akan
tergantikan dari puing-puing kenangan yang mungkin akan kau ceritakan pada
kekasihmu kelak, ataupun pada cucu-cucumu disebuah kursi goyang. Tentang
hebatnya sebuah perjalanan kita mengejar waktu dan mengejar pimpi-mimpi kita.
Mungkin kemarin kita bejalan di tanah yang sama, disebuah pulau yang mereka
katakan sangat indah, pulau dewata Bali.
Namun menurutku perjalanan kita jauh lebih indah, dia
menjadi simpul-simpul kenangan dan simpul-simpul tawa dalam cerita perjungan
cita di kota kembang.
Semoga kita menemukan perjalanan selanjutnya, sebelum aku
kembali ke kota ku,,, sehingga tulisan ini memiliki sahabat bagi tulisan selanjutnya.
Good luck kawan.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar