Jumat, 17 April 2015

You Can't Control All Thing In Your Life




Hidup ini memang aneh, kita tidak pernah bisa memastikan apakah di satu jam kemudian kita masih bisa tertawa, menangis, bahagia, apalagi memastikan hari esok dan beberapa bulan kemudian. Ketika pertama kali bertemu seseorang kita tidak tahu apakah orang itu akan menjadi teman baik atau musuh sekalipun bahkan kita menjadi teman baik hari ini belum tentu besok kondisinya sama.


Terkadang pula kita menginginkan si Mr. X atau Miss Y menjadi teman baik kita, tapi ternyata mereka berteman baik dengan orang lain dan tidak dengan kita, kita merasa kecewa, merasa marah pokoknya perasaan kagak enaakkkk pool dehhh hehehhe..... Tapi tanpa skenario ala di film-film tidak tahu bagaimana persisnya bisa berteman baik atau bahkan tidak sama sekali.

Saya rasa juga hal tersebut terjadi dalam cinta. Awalnya kita berteman dengan menjalaninya tanpa pernah merencanakan kita nantinya akan saling jatuh cinta, pacaran, menikah atau bahkan berakhir tragis. Cara berakhirnya pun entah seperti apa, apakah dengan cara di selingkuhi, ditentang oleh keluarga, atau bahkan merasa tidak cocok satu sama lain dan memutuskan untuk berpisah. Mungkin saja cinta juga tidak diawali dengan proses berteman tapi pertama kali kenalan, dan akhirnya saling jatuh cinta. Intinya adalah kita tidak membuat skenario hidup kita, semuanya terjadi mungkin sering disebut sebagai kebetulan. Tapi sesungguhnya itu tidak kebetulan, semua sudah diatur dan punya skenario masing masing, masalahnya adalah kita manusia yang tidak tahu skenario hidup kita seperti apa.

Sebagai manusia kita tahu bahwa ternyata kita tidak mampu mengontrol semua hal yang ada dalam hidup ini. Seperti rambut yang telah kita rawat sebaik mungkin agar tetap rapi, kita sisir, kita memakai shampo sampai perawatan ke salon mahal, tapi toh walaupun kita merawatnya ketika kita keluar di tengah terik sinar matahari kita tidak bisa mengotrol setiap helai rambut itu untuk tetap rapi sesuai perencanaan kita sebelumnya. Tapi apakah karena kita tidak mengotrol hal tersebut kita tidak usah melakukan perawatan rambut?? Tidak kan?? Kalau dirawat saja seperti itu, bagaimana jika tidak terawat??? Maka semakin tidak terkontrol. 

Seperti itu mungkin analogi yang bisa dipakai untuk menjelaskan bahwa “you can’t control all thing in your life”. Kita telah berusaha menjadi pribadi yang lebih baik, memperbaiki diri, senantiasa membantu se-ikhlas mungkin namun apakah kita dapat mengotrol omongan orang ?? tidak kan?? Kita melakukan semua yang terbaik menurut kita, menurut apa yang kita pandang benar tapi tetap saja kita tidak dapat mengotrol apakah orang lain menyukai hal baik yang telah dilakukan. Ketika dalam suatu kelompok ternyata lebih banyak orang lain yang tidak menyukai kita, sedangkan kita telah melakukan hal baik yang menurut kita benar, apakah itu berarti apa yang kita lakukan itu salah dan harus diperbaiki sesuai dengan orang lain suka bahkan ketika itu sudah tidak sesuai dengan nurani kita sendiri???....

Menurutku tidak seperti itu, karena sesungguhnya nurani atau kata hati adalah kompas kehidupan bagaimana seharusnya bertindak. Namun yang harus diketahui bahwa bahkan ketika melangkah sesuai nurani, tetap saja ada orang yang tak menyukai hal itu. Apakah hal yang kita lakukan salah??,, menurutku bukan persolan salah atau tidak. Tapi persolalannya kita tidak tahu alasan sebenarnya mengapa orang lain tidak suka, seperti skenario Tuhan yang kita sebut kebetulan yang sesungguhnya bukan kebetulan tapi karena kita manusia yang tidak tahu skenario Tuhan untuk diri kita.

Begitu pula dengan kebahagiaan dan kesedihan. Ketika kita merasa kecewa, merasa dicurangi, marah, di khianati kita akan merasa sedih sebaliknya ketika kita mendapatkan hal yang kita inginkan kita akan merasa bahagia, namun anehnya kita tidak tahu kapan kita akan merasa  bahagia atau merasa sedih. Terkadang kesedihan yang begitu mendalam dan luka yang begitu dalam bisa terobati hanya dengan kepedulian dari teman dan menggantikannya dengan kebahagiaan. Begitu pula sebalikya 1000 kebaikan seorang teman bisa terhapus begitu saja karena kekecewaan. Ahh begitu rumit perasaan manusia yah,,,,, But i hope kita tetap menjadi manusia yang adil bagi orang lain, untuk tidak menghapus 1000 kebaikan orang lain hanya karena dikecewakan sekali saja, karena adil tidak harus dilakukan ketika kita menjadi apa dan siapa,, tapi tetap bersetia pada nurani untuk menempatkan segalanya pada tempatnya sesuai dengan batas–batas yang telah Tuhan tetapkan. 

Seperti hari kemarin,, aku tidak menyangka bahwa kekecewaan yang telah kualami berbulan-bulan, tekanan yang begitu membuat frustrasi, luka yang begitu lama sembuhnya terobati hanya dalam 3 jam saja.  Kesakitan, kesedihan itu begitu mudah ternyata hilangnya, ternyata sakit itu tidak begitu sulit dihilangkan hanya dengan mulai berbagi beban dengan orang lain. Terkadang setelah mencari sendiri solusi dari masalah yang dihadapi, tak pula ditemukan dan akhirnya ditemukan melalui orang lain. Akhirnya hari ini bisa merasakan ketenangan dan kedamaian yang telah lama kurindukan karena bantuan seorang teman yang dengan solusi yang begitu sederhana tanpa harus menyakiti siapapun. 

Terima kasih banyak untuk temanku yang telah membantu menghapus coretan hitam dikertas usangku, mungkin tidak juga bersih sebersih bersihnya tapi setidaknya sangat ku syukuri, kepedulianmu menjadi segelas air bagi keledai yang sedang dehindrasi,,, hehehe lebay amat yah.. ^_^ Aku yakin ini bukan kebetulan karena ternyata kami lahir di bulan yang sama, yang sama-sama sensitif, yang sama-sama memiliki masalah yang sama,, heehehe :P, “tidak ada masalah yang tak bisa diselesaikan, pasti ada celah untuk mendapatkan solusi” hmmm aku akan ingat itu kawan, kau mengajarkanku optimis kyakx hahahah...
Pokonya terima kasih untuk bantuanmu,, semoga kamu bisa menjadi temanku seterusnya, semoga kamu semakin sukses,, hanya ini yang bisa kulakukan untuk mengungkapkan rasa terima kasihku,, sebuah tulisan tidak penting. Tapi aku ingin mengenangnya lewat blog ku,, dan akan kuceritakan pada keluarga kecilku nanti bahwa aku punya teman seperti mu,, hhaha lebay kan.... 

Kembali pada pokok bahasan yang telah melebar kemana-mana dan akhirnya jadi curcol bahwa bahkan ketika kita tidak dapat mengontrol semua hal yang ada dihidup ini tetap saja kita bisa mengontrol diri kita sendiri, tetap bersetia pada nurani, datangnya kesedihan memang tak dapat kita kontrol tapi pada akhirnya bersetia pada hati memberikan kita jalan menuju kebahagiaan melalui tangan-tangan Tuhan di Dunia,, berupa bantuan orang lain dan aku merasa bantuan Tuhan diulurkan buatku kemarin melalui temanku yang sama dengan bulan kelahiranku, terima kasih banyak kawan.  

 Selamat malam,,,


Tidak ada komentar:

Posting Komentar