Kehilangan (1)
Mungkin dibeberapa pekan aku menghilang dalam kata yang
hanya terus berputar dikepala, tak pula dituliskan dan menghilang bersama
dengan waktu.
Sesungguhnya tak tampaknya sesuatu dalam waktu yang lama
tidak benar-benar hilang, terkadag dia berada disuatu tempat yang tak pernah
kita perhatikan dan kita tengok sehingga mengaburkan makna bahwa sesuatu itu
benar-benar berharga untuk kita.
DIsetiap waktu banyak orang-orang mengalami kehilangan. Bagi orang yang mengalami kehilangan hal itu yang
tak perlu disebutkan satu demi satu, mungkin saja jika disebutkan, kehilangan itu
menjadi bagian yang akan mengorek luka lama yang mulai mengering, aku pun tak
menjamin keringnya luka adalah bentuk dari sembuhnya luka. Kufikir tidak sama.
Kehilangan, kata yang sangat menakutkan bagi manusia, bukan
karena kehilangan itu sebuah setan tapi kehilangan itu lebih mengerikan dari
mahluk itu. Kehilangan saat kau merasa memiliki seperti menarik daging yang
melekat dengan tulang. Bagi setiap orang yang merasa memiliki maka rasanya akan
sangat sakit. Kehilangan orang tua, kehilangan orang-orang yang kita cintai,
kebilangan barang yang kita sukai dan semua hal yang hilang dan kita anggap
bahwa kita memikinya.
Terkadang ketika kau duduk ditepian laut atau bahkan
ditempat yang tinggi,mungkin kau akan sadar bahwa tak sedikitpun yang kita miliki
dengan mutlak, semuanya hanya lekatan, lekatan yang telah terbiasa dengan diri
kita sehingga membuat kita berfikir dan merasa bahwa hal tersebut adalah
milikmu.
Itu bukan milikmu,...
Itu kata yang pas ketika kau mengalami kehilangan, mungkin
seperti diriku saat mengalami kehilangan dibeberapa waktu yang lalu,,
mengatakan dengan berani pada diri bahwa memang sesungguhnya itu bukan milik
kita.
Ingatkah kedatanganmu yang tak memiliki apa-apa lalu
sekarang dengan banyaknya lekatan yang tak pula diciptakan dari diri kita
sendir namun hanya bentukan lingkungan membuat kita merasa memiliki segalanya..
Waaaahhh... Kata Milik memang terlalu besar nilainya bagi
diri sendiri, mungkin kata itu perlu diganti dengan kata lain sehingga segala
sesuatu yang terbiasa dengan diri dan segala lekatan itu agar tidak melekat
seperti daging dan tulang. Mungkin kata yang adalah hak.
Ya Hak, karena hak tak selamanya menjadi hak kita,,,
Bahkan sampai saat ini hak pun tak kutahu bagaimana
mendefenisikannya...
Enthalah,,, kehilangan ?? benarkan penyebab kesakitan dan
kedukaan
Ataukan kita manusia yang menjadi penyebab kedukaan
itu..............
Regard
Fadhila Umar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar